Mengenal Macam Puasa Sunnah yang Dianjurkan

Mengenal Macam Puasa Sunnah yang Dianjurkan

Jika bicara mengenai puasa, puasa ramadhan menjadi puasa yang paling populer bagi kalangan masyarakat, bahkan masyarakat non Muslim pun mengenal puasa ramadhan, sebab puasa ramadhan merupakan puasa yang dilaksanakan secara serentak di seluruh dunia yakni pada bulan ramadhan.

Puasa ramadhan merupakan puasa wajib dengan banyak keutamaan yang akan didapatkan bagi mereka yang melaksanakan nya. Namun selain puasa wajib ramadhan, dalam Islam juga terdapat puasa sunnah yang dimana puasa ini merupakan puasa yang boleh untuk dilakukan dan boleh juga tidak.

 

Macam Puasa Sunnah dan Jadwalnya

Sudah sepatutnya sebagai seornag Muslim mengenal macam macam dari puasa sunnah dan berikut beberapa puasa sunnah yang wajib diketahui.

 

1. Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Sesuai dengan namanya,puas aini dilaksanakan selepas dari bulan ramadhan atau memasuki bulan syawal.  Rasulullah SAW menganjurkan berpuasa selama enam hari di bulan Syawal. Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Nabi SAW bersabda, “Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dan meneruskan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti ia berpuasa di sepanjang tahun.”

Meski demikian, namun puasa ini tidak diperbolehkan untuk dilakukan saat hari raya idul fitri atau pada 1 Syawal, sebab hari tersebut merupakan hari diharamkannya untuk berpuasa.

Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Muslim disebutkan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang berpuasa pada dua hari yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.”

 

2. Puasa Arafah

Bagi orang yang tidak dapat pergi haji maka bisa melaksanakan puasa arafah yang jatuhnya pada tanggal 9 Dzulhijjah. Keutamaan dari melaksanakan Puasa Arafah yakni akan dihapuskan dosanya seperti yang telah disampaikan pada sabda Rasulullah SAW yang berbunyi, “Puasa hari Arafah itu menghapus dosa dua tahun, setahun silam dan setahun yang akan datang. 

 

3. Puasa Tasu’a dan Asyura

Puasa Tasu’a dan Asyura jatuh pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan Muslim. Ibnu Abbas bertutur, “Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa pada hari itu, mereka berkata, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari ‘Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani.’ Rasulullah SAW bersabda, ‘Kalau begitu, tahun depan insya Allah kita berpuasa tanggal 9 (Muharram)’.”

 

4. Puasa Dzulhijjah

Nabi Muhammad SAW tidak pernah meninggalkan puasa Dzulhijjah di masa hidupnya. Puasa ini berlangsung pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, yakni tanggal 1-7 bulan Dzulhijjah.

Tercatat dalam hadis riwayat Ahmad dan An Nasa’i, yang berasal dari Hafshah RA, dia menuturkan, “Empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW yaitu: puasa Asyura (10 Muharram), puasa 10 hari bulan Dzulhijjah, puasa 3 hari setiap bulan, dan salat 2 rakaat sebelum sholat fajar (subuh).”

 

5. Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah terletak pada hari ke-8 bulan Dzulhijjah. Pada sebuah riwayat disebutkan, salah satu keutamaan puasa Tarwiyah adalah, orang yang melakukannya seperti berpuasa selama satu tahun penuh.

“Barangsiapa berpuasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan, untuk puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari Arafah seperti puasa dua tahun.” (HR. Ali Al-Muairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas).

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *