Tidak jarang, banyak umat Muslim yang kerap kali bertanya, apakah makan sahur harus tidur dulu.? Apakah boleh begadang sambil nunggu sahur.? Nah untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan tersebut, simak terus penjelasan artikel ini hingga selesai.
Syarat dan Waktu Sahur
Syarat Sahur Apakah Harus Tidur Dulu?
Begadang hingga waktu sahur sebenarnya merupakan hal yang boleh boleh saja asalkan memiliki tujuan yang baik misalnya seperti begadang karena untuk beribadah. Hal ini sesuai dengan apa yang telah dijelaskan pada hadis Aisyah radhiyallahu’anha:
Artinya: “Adalah Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam biasa menggabungkan antara sholat (malam) dan tidur. Lalu, bila telah tiba 10 ( malam terakhir), beliau bergadang dan mengencangkan ikat pinggang”. (HR Ahmad 25136, hadis ini sanadnya dhoif namun maknanya shahih).
Namun begadang ini adalah dengan syarat tidak boleh membuat ia meninggalkan shalat subuh atau shalat zuhur karena tidur atau ngantuk pada keesokan harinya.
Waktu Sahur yang Tepat Menurut Medis
Makan sahur merupakan momen dimana umat Muslim yang hendak berpuasa memulai ibadah puasanya. Makan sahur menjadi makan terakhir sebelum akan dimulainya ibadah puasa, sedangkan berbuka merupakan akhir atau penutup ibadah puasa yang telah dilakukan selama seharian penuh.
Dalam ilmu kedokteran, makan sahur lebih awal tidaklah dianjurkan, seperti misalnya pada pukul 12, 1, dan 2 dini hari. Waktu tersebut merupakan waktu yang tidak dianjurkan karena tubuh akan lebih cepat merasa lemas dikarenakan haus dan lapar ketika berpuasa.
Waktu yang sangat dianjurkan dar isegi medis yakni ketika ibanya pukul 3 pagi atau menjelang subuh. Sahur yang dilakukan pada waktu ini akan membuat tubuh terasa lebih berenergi pada keesokan harinya. Pastikan bahwa ibadah puasa tidak akan mempengaruhi ibadah puasa anda.
Peranan dari makan sahur sendiri, sama halnya dengan sarapan pagi. Tubuh yang jarang mendapatkan asupan sarapan akan lebih rentan terkena masalah kesehatan, begitu juga ketika anda melewatkan waktu dari makan sahur.
Waktu Sahur yang Tepat Menurut Rasulullah SAW
Apabila mengikuti anjuran dari Rasulullah, waktu sahur yang tepat adalah ketika hendak mendekati waktu subuh. Selepas makan sahur, seorang Muslim tidak dianjurkan untuk langsung melaksanakan shalat subuh.
“Kami telah bersahur bersama Rasulullah SAW, kemudian kami berdiri mengerjakan salat subuh. Aku bertanya kepada Zaid, ‘Berapa lama waktu antara habis sahur dengan salat subuh?’, Zaid menjawab, “Kadar membaca 50 ayat Al-Qur’an.” (HR Muslim).
Allah dan para malaikat akan bershalawat bagi orang yang melaksanakan sahur. Rasulullah SAW bersabda tentang waktu sahur yang tepat,
“Bersahur itu adalah suatu keberkahan, maka janganlah kamu meninggalkannya, walaupun hanya dengan seteguk air, karena Allah dan para malaikat bershalawat atas orang-orang yang bersahur (makan sahur).” (HR Ahmad).
Hal ini akan terjadi sebaliknya apabila makan sahur dilakukan terlalu dini hari yang dimana akan lebih berpeluang untuk memilih tidur kembali. Akibatnya, shalat subuh akan terlewatkan. Maka dari itu, sebaiknya waktu sahur yang baik adalah sesuai dengan apa yang telah dianjurkan oleh Rasulullah SAW yaitu ketika mendekati sholat subuh.