Kasus perundungan atau bullying seolah tidak pernah ada habisnya. Setelah penyelesaian pada satu kasus, selalu saja ada titik lain yang akan ada kemungkinan munculnya kembali lagi perundungan. Kasus perundungan yang kerap terjadi biasanya menimpa anak anak yang masih duduk di bangku sekolah.
Tips untuk guru dalam merespon perundungan
Maraknya kasus perundungan di sekolah seakan akan menuntut guru untuk mampu menyikapi dan menyelesaikan masalah perundungan yang sedang terjadi di lingkungan siswa. Untuk hal tersebut, berikut kami punya beberapa tips untuk guru dalam merespon perundungan
1. Jadikan topik obrolan
Interaksi antara guru dengan murid ini bisa saudara manfaatkan untuk menjadikan perundungan atau bullying sebagai topik pembahasan. Beri kesempatan untuk murid memahami apa arti dari penindasan. Tindakan apa yang tergolong ke dalam intimidasi. Yakinkanlah bahwa perilaku intimidatif itu tidak dapat diterima. Ajaklah mereka untuk melawan segala bentuk perundungan.
Saudara juga dapat menjelaskan risiko dan betapa bahayanya bullying. Bila perlu, libatkan murid untuk membahas aturan serta sanksi bagi siapapun yang melakukan bullying maupun intimidasi di sekolah. Setelah peraturan dibuat dan telah disepakati bersama, pajang peraturan tersebut agar semua siswa sewaktu waktu dapat menyimaknya kembali.
2. Biasakan kerja sama
Saudara dapat membiasakan murid murid untuk bergabung dalam sebuah proyek kolaborasi. Kebersamaan untuk membuat sebuah karya dapat memupuk kerja sama satu sama lain. Interaksi dalam kerjasama tersebut akan memupuk mereka untuk berkompromi yang sekaligus bersikap tegas tanpa menuntut.
Namun dalam membentuk sebuah kelompok, saudara perlu menyusun sebuah strategi pengelompokan murid. Jangan lupa terus memantau apa yang dikerjakan oleh setiap kelompok tersebut. jangan sampai momen tersebut menjadi cela yang nantinya menjadi pemicu perundung seseorang.
3. Responsif
Segera ambil tindakan apabila melihat sebuah perilaku yang menandakan tanda tanda akan terjadinya perundungan. Seluruh guru dan pihak sekolah harus mampu menunjukan kepada anak anak bahwa mereka peduli dan tidak akan membiarkan siapapun diperlakukan dengan buruk.
4. Hadapi pelaku bullying
Saudara bisa langsung menghadapi langsung pelaku bullying secara pribadi. Salah satunya bisa dengan mengkonfrontasi, mengajak bicara dan mempertanyakan tindakannya menindas orang lain. Tapi lakukan semuanya secara khusus. Karena menantang pelaku bullying di depan anak lain justru akan membikin mereka besar kepala. Dan bahkan tak mungkin malah berpotensi mengarah ke tindakan lanjutan.
5. Libatkan orang tua
Beri tahu orang tua baik dari pihak pelaku bullying maupun korban. Konfrontasi apa yang terjadi. Saudara harus mendengar laporan dari orang tua yang melaporkan tindakan intimidasi dan selidiki kasus perundungan yang telah terjadi.
Dengan begitu, pihak sekolah dapat menentukan keputusan yang tepat dan langkah yang dapat diambil selanjutnya. Dorong untuk setiap orang tua korban untuk ikut melaporkan dan mengawal isu pencegahan bullying.
6. Selalu Ingatkan Siswa
Seorang siswa atau anak anak yang sedang duduk dibangku sekolah merupakan anak anak yang masih harus terus dibimbing. Situasi dan kondisi emosional mereka yang masih labil akan cukup mudah terhasut oleh teman sepermainan di lingkungan mereka. maka dari itu sebagai orang tua dan guru sekolah harus sesering mungkin mampu mengingatkan mereka.