Begadang di Bulan Ramadan Sampai Waktu Sahur, Apa Hukumnya?

Begadang di Bulan Ramadan Sampai Waktu Sahur, Apa Hukumnya?

Dalam Islam, bulan ramadhan mejadi bulan yang istimewa. Pasalnya, bulan ramadhan merupakan bulan yang menjadi ladang pahala, sebab selama bulan ramadhan, amal kebaian akan mendapat pahala yang belripat ganda dan lebih banyak dari bulan bulan lainnya. Maka tidak heran jika selama bulan ramadhan, Umat Muslim akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan beribadah.

Salah satu ibadah yang identik dengan bulan ramadhan adalah Puasa. Ibadah puasa sendiri diawali dengan santap sahur. Meskipun shaur merupakan ibadha yang sunnah namun ada banyak keutamaan dari menyantap sahur baik dari segi kesehatan maupun keagamaan.

Namun terkadang tidak jarang banyak orang yang kerap kali melewatkan santa sahur yang disebabkan oleh berbagai kondisi, salah satunya adalah karena bangun kesiangan. Melewatkan santap sahur memang terkadang membuat kita cepat merasa lemas sebab tubuh memiliki energi yang sedikit lantaran sahur terlalu cepat. Salah satu alternatif yang dilakukan sejumlah orang dalam menjaga dirinya agar tidak melewatkan sahur adalah dengan begadang. Lantas bagaimana hukum begadang  hingga sahur di bulan ramadhan.? Berikut penjelasannya.

 

Hukum Begadang Pada Malam Ramadhan

Begadang saat bulan ramadhan sebenarnya sah sah saja asalkan selama apa yang anda kerjakan saat begadang tersebut tidak menjadi hal yang dilarang dalam agama. Agar lebih jelasnya simak penjelasan berikut.

 

1. Begadang Untuk Beribadah

Begadang untuk meningkatkan kualitas ibadah merupakan suatu hal yang baik dan juga dianjurkan, karena menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan dzikir, doa, tilawah Al-Quran, shalat dan ibadah-ibadah lainnya merupakan perkara yang sunat, khususnya pada malam-malam 10 hari terakhir Ramadhan. Sebagaimana dalam hadis Aisyah radhiyallahu’anha:

Artinya: “Adalah Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam biasa menggabungkan antara sholat (malam) dan tidur. Lalu, bila telah tiba 10 ( malam terakhir), beliau bergadang dan mengencangkan ikat pinggang”. (HR Ahmad 25136, hadis ini sanadnya dhoif namun maknanya shahih).

Namun begadang ini adalah dengan syarat tidak boleh membuat ia meninggalkan shalat subuh atau shalat zuhur karena tidur atau ngantuk pada keesokan harinya.

 

2. Begadang Untuk Berkumpul Kumpul

 Kedua: Begadang karena untuk melakukan hal-hal yang mubah seperti kumpul-kumpul untuk bercerita, makan-makan, (termasuk chating) dll ,maka hukumnya makruh, karena Nabi shallallahu’alaihi wasallam tidak suka tidur sebelum isya dan berbincang setelah isya. Sebagaimana dalam hadis shahih:[arabic-font]

Artinya: Bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam membenci tidur sebelum shalat Isya dan ngobrol-ngobrol begadang setelahnya (HR Bukhari, 568).

Ini hukumnya makruh, namun apabila sampai melalaikan dari shalat subuh atau shalat zuhur atau berbagai kewajiban lainnya karena ketiduran atau ngantuk maka begadang tersebut hukumnya haram, dan pelakunya mendapat dosa.

 

3. Begadang Untuk perbuatan Maksiat

Ketiga: Begadang untuk melakukan perbuatan maksiat dan haram seperti ngerumpi untuk menggunjing, atau mabuk-mabukkan, pacaran dll, maka tidak diragukan lagi bahwa ini hukumnya haram, apalagi bila hal ini membuatnya tidak bisa mengerjakan kewajibannya pada keesokan harinya seperti shalat subuh, zuhur, mencari nafkah dll.

Nah itulah beberapa hukum dari begadang yang berdasarkan dengan keadaan atau kondisi. Meskipun tujuan anda adalah baik, namun sebaiknya jangan terlalu sering begadang, sebab dari segi kesehatan, terlalu sering begadang dapat menimbulkan beberapa dampak yang antara lain adalah penuaan dini.

Saat begadang dan kurang tidur, tubuh Anda akan menghasilkan lebih banyak hormon stres (kortisol). Hormon ini dapat memecah dan merusak struktur kolagen pada kulit, yakni protein yang berfungsi untuk membuat kulit lebih kencang dan elastis.

Akibat sering begadang, kulit dan wajah Anda akan menjadi lebih kusam dan kering. Rusaknya kolagen di wajah pun bisa menyebabkan munculnya garis-garis atau kerutan di wajah, flek atau bintik-bintik kehitaman di wajah, serta mata bengkak dan muncul lingkaran hitam di sekitar mata (mata panda).

Nah bagaimana pendapat anda dengan begadang di malam ramadhan.? Begadanglah jika memang ada keperluan dan hindari begadang  untuk suatu hal yang tidak begitu penting.

Bagaimana Lafal Doa Berbuka Puasa?

Bagaimana Lafal Doa Berbuka Puasa?

Waktu buka puasa menjadi momen momen yang ditunggu tunggu umat Muslim yang menunaikan ibadah puasa. Berbuka adalah waktu dimana puasa berakhir dan diperbolehkan bagi umat Muslim yang telah berpuasa untuk kembali makan dan minum sebagaimana biasanya.

 

Bagaimana Lafal Doa Berbuka Puasa

Dalam Islam, berbagai hal yang hendak dilakukan dianjurkan untuk membaca doa terlebih dahulu dan termasuk juga dengan ketika hendak berbuka puasa. Aa beberapa bacaan yang dapat diucapkan ketika hendak berbuka puasa dan berikut beberapa diantaranya.

 

Bacaan Doa Berbuka Puasa Peratama

Dalam Hadis Riwayat Dari Mu’adz Bin Zuhrah Dan Abu Daud, Adapun bacaan doa berbuka puasa yang dikenal secara lebih luas tersebut yakni sebagai berikut,

Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika aftharthu.

Artinya:

“Rasulullah ketika Berbuka, beliau berdoa: ‘Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka,” (HR. Abu Daud).

 

Bacaan Doa Berbuka Puasa Kedua

Semenatra untuk bacaan doa berbuka puasa selanjutnya sudah cukup banyak dikenal luas oleh umat Muslim. Sama halnya dengan bacaan doa dalam Riwayat Dari Mu’adz Bin Zuhrah Dan Abu Daud, doa yang stau ini juga termasuk doa yang sahih untuk membatalkan puasa.

Perbedaannya, hanya pada riwayat Abdullah bin Umar menjelaskan, bacaan sebelumnya hanya menerangkan tentang berbuka puasa menggunakan makanan saja. namun berbuka puasa juga senantiasa dengan minuman.

Maka dari itu, bacaan doa sebelumnya ditambah dengan sedikit kalimat, sehingga beberapa orang  dapat melafalkannya secara yang bersamaan.

Adapun bacaan doa berbuka puasa Ramadan yang juga sahih menurut Bykhari dan Muslim yakni sebagai berikut,

Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu dzahaba-dh-dhama’u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya-allah ta‘ala.

Artinya:

“Ya Allah, untuk-Mulah aku berpuasa, atas rezekimulah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insyaaallah.”

 

Bacaan Doa Berbuka Puasa Ketiga

Abdullah bin Umar menjelaskan, Rasulullah SAW juga pernah membaca lafal singkat yang satu ini,

Dzahabadh dhamâ’u wabtalatl-‘urûqu wa tsabata-l-ajru insyâ-allâh.

Artinya:

“Rasulullah ketika berbuka, Beliau berdoa: ‘Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah.” (HR. Abu Daud)

Ketiga lafal atau bacaan berbuka puasa di atas termasuk sahih dan boleh untuk diucapkan ketika hendak akan berbuka puasa. Seperti yang sama sama kita kethaui bahwa berpuasa diwajibkan seharian penuh yang dimulai sejak terbitnya hingga terbenamnya matahari.

 

Anjuran Berbuka Puasa dari Rasulullah

Sementara itu, terdapat makanan yang dianjurkan untuk disantap guna membatalkan puasa dari Rasulullah SAW. Sebuah hadis sahih yang diriwayatkan Ahmad dan Abu Daud menerangkan, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam diketahui menyantap kurma matang dan basah untuk berbuka puasa.

“Rasulullah Saw. berbuka puasa dengan beberapa kurma matang dan basah sebelum melangsungkan shalat.” (HR Ahmad dan Abu Daud)

Maka dari itu, buah kurma bisa menjadi sebagai makanan pembuka untuk membatalkan puasa, seperti apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah.. selain dari pada itu, kandungan yang terdapat pada buah kurma sangat bermanfaat bagi tubuh, salah satunya adalah dapat mengembalikan stamina.

 

Bacaan Niat Berpuasa Ramadan

Setelah mengetahui lafal atau doa dari berbuka puasa, rasanya kurang lengkap apabila juga tidak mengetahui niat berpuasa. Niat ini diucapkan ketika hendak makan sahur. Adapun niat yang dapat diucapkan.

Nawaitu shouma ghodin ‘an adaa-i fardhisy syahri romadhoona hadzihis sanati lillaahi ta’aala.

Artinya:

“Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Taala.”

Syarat Sahur Apakah Harus Tidur Dulu?

Syarat Sahur Apakah Harus Tidur Dulu?

Tidak jarang, banyak umat Muslim yang kerap kali bertanya, apakah makan sahur harus tidur dulu.? Apakah boleh begadang sambil nunggu sahur.? Nah untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan tersebut, simak terus penjelasan artikel ini hingga selesai.

 

Syarat dan Waktu Sahur

Syarat Sahur Apakah Harus Tidur Dulu?

Begadang hingga waktu sahur sebenarnya merupakan hal yang boleh boleh saja asalkan memiliki tujuan yang baik misalnya seperti begadang karena untuk beribadah. Hal ini sesuai dengan apa yang telah dijelaskan pada  hadis Aisyah radhiyallahu’anha:

Artinya: “Adalah Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam biasa menggabungkan antara sholat (malam) dan tidur. Lalu, bila telah tiba 10 ( malam terakhir), beliau bergadang dan mengencangkan ikat pinggang”. (HR Ahmad 25136, hadis ini sanadnya dhoif namun maknanya shahih).

Namun begadang ini adalah dengan syarat tidak boleh membuat ia meninggalkan shalat subuh atau shalat zuhur karena tidur atau ngantuk pada keesokan harinya.

 

Waktu Sahur yang Tepat Menurut Medis

Makan sahur merupakan momen dimana umat Muslim yang hendak berpuasa memulai ibadah puasanya. Makan sahur menjadi makan terakhir sebelum akan dimulainya ibadah puasa, sedangkan berbuka merupakan akhir atau penutup ibadah puasa yang telah dilakukan selama seharian penuh.

Dalam ilmu kedokteran, makan sahur lebih awal tidaklah dianjurkan, seperti misalnya pada pukul 12, 1, dan 2 dini hari. Waktu tersebut merupakan waktu yang tidak dianjurkan karena tubuh akan lebih cepat merasa lemas dikarenakan haus dan lapar ketika berpuasa. 

Waktu yang sangat dianjurkan dar isegi medis yakni ketika ibanya pukul 3 pagi atau menjelang subuh. Sahur yang dilakukan pada waktu ini akan membuat tubuh terasa lebih berenergi pada keesokan harinya. Pastikan bahwa ibadah puasa tidak akan mempengaruhi ibadah puasa anda.

Peranan dari makan sahur sendiri, sama halnya dengan sarapan pagi. Tubuh yang jarang mendapatkan asupan sarapan akan lebih rentan terkena masalah kesehatan, begitu juga ketika anda melewatkan waktu dari makan sahur.

 

Waktu Sahur yang Tepat Menurut Rasulullah SAW

Apabila mengikuti anjuran dari Rasulullah, waktu sahur yang tepat adalah ketika hendak mendekati waktu subuh. Selepas makan sahur, seorang Muslim tidak dianjurkan untuk langsung melaksanakan shalat subuh.

“Kami telah bersahur bersama Rasulullah SAW, kemudian kami berdiri mengerjakan salat subuh. Aku bertanya kepada Zaid, ‘Berapa lama waktu antara habis sahur dengan salat subuh?’, Zaid menjawab, “Kadar membaca 50 ayat Al-Qur’an.” (HR Muslim).

Allah dan para malaikat akan bershalawat bagi orang yang melaksanakan sahur. Rasulullah SAW bersabda tentang waktu sahur yang tepat,

“Bersahur itu adalah suatu keberkahan, maka janganlah kamu meninggalkannya, walaupun hanya dengan seteguk air, karena Allah dan para malaikat bershalawat atas orang-orang yang bersahur (makan sahur).” (HR Ahmad).

Hal ini akan terjadi sebaliknya apabila makan sahur dilakukan terlalu dini hari yang dimana akan lebih berpeluang untuk memilih tidur kembali. Akibatnya, shalat subuh akan terlewatkan. Maka dari itu, sebaiknya waktu sahur yang  baik adalah sesuai dengan apa yang telah dianjurkan oleh Rasulullah SAW yaitu ketika mendekati sholat subuh.

Berbuka puasa sebaiknya makan apa?

Berbuka puasa sebaiknya makan apa?

Waktu berbuka menjadi suatu momen yang ditunggu tunggu selama bulan ramadhan. Maka tidak heran jika banyak orang yang kerap kali menyantap berbagai hidangan yang ada di meja makan, yang padahal selama berpuasa, memperhatikan asupan nutrisi merupakan suatu hal yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh.

 

Berbuka puasa sebaiknya makan apa?

Untuk menjaga kesehatan tubuh selama menjalankan ibadah puasa, sudah sepatutnya kita mengetahui apa saja jenis jenis makanan yang dianjurkan dan apa saja jenis makanan yang sebaiknya untuk dihindari. Nah agar anda tidak salah mengkonsumsi makanan yang dapat mengganggu kesehatan anda, berikut beberapa makanan yang dianjurkan dan beberapa makanan yang sebaiknya dihindari. 

 

Makanan yang dianjurkan

Berikut beberapa jenis makanan yang  sebaiknya disantap ketika berbuka

 

1. Kurma

Mengkonsumsi Kurma dan air putih saat berbuka merupakan anjuran langsung dari Nabi Muhammad SAW. Kurma merupakan buah yang memiliki gula alami, sehingga ketika berbuka dengan kurma akan dapat mengembalikan tenaga. Buah asal kawasan Timur Tengah itu juga mengandung mineral yang baik untuk tubuh, yakni kalium dan serat. 

 

2. Sup 

Makanan berkuah seperti sup atau soto dapat menjadi pilihan yang tepat untuk menu berbuka puasa. Selain memiliki kandungan cairan, sup juga mengenyangkan dan memberikan nutrisi yang cukup. 

 

3. Alpukat dan telur rebus

Berikutnya dalam alpukat dan telur rebus, keduanya merupakan makanan yang mudah dicerna oleh lambung dan usus. Sehingga mengkonsumsi alpukat dan telur rebus merupakan pilihan yang baik sebagai menu berbuka puasa. 

 

4. Smoothies

Smoothies adalah minuman yang memiliki kandungan serat rendah, sehingga mudah untuk dicerna oleh tubuh. Selain itu, ketika meminum smoothies untuk membatalkan puasa akan terasa sangat menyegarkan.

 

Makan yang Sebaiknya Dihindari

Setelah mengetahui beberapa jenis makanan yang dianjurkan ketika berbuka, maka kini waktunya anda mengetahui apa saja jenis makanan yang sebaiknya dihindari.

 

1. Makanan pedas

Mengkonsumsi makanan pedas saat kondisi perut dalam keadaan kosong dapat menyebabkan rasa mulas serta sakit perut. Cabai merupakan salah satu unsur penting dalam olehan makanan pedas. Di dalam cabai terkandung senyawa capsaicin yang bisa mengiritasi dinding lambung ketika perut dalam keadaan kosong. Selain itu, capsaicin juga dapat membuat usus besar tidak dapat menyerap air secara maksimal. 

 

2. Minuman bersoda

Minuman bersoda jika diminum saat perut kosong akan menimbulkan gangguan pada pencernaan. Kandungan asam berkarbonasi pada minuman tersebut ketika bercampur dengan asam lambung dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti mual dan perut kembung. Minuman bersoda juga dapat meningkatkan risiko terkena obesitas, diabetes dan penyakit kardiovaskular ketika dikonsumsi secara rutin dalam waktu jangka panjang. 

 

3. Buah asam

Sebaiknya menghindari memakan buah-buahan yang bersifat asam ketika berbuka puasa tiba. Walaupun buah merupakan makanan yang sehat dimakan, akan tetapi buah asam tidak tepat jika dikonsumsi sewaktu berbuka. Jika dikonsumsi ketika keadaan perut kosong makan akan meningkatkan produksi asam lambung dan menyebabkan ketidaknyamanan di daerah lambung dan dada. Selain itu juga dapat menyebabkan diare, karena buah-buahan asam dapat memicu gas di dalam perut dan menyebabkan tekanan di dalam sistem pencernaan. 

 

4. Kopi 

Minum kopi saat perut dalam keadaan kosong dapat menimbulkan peningkatan asam lambung. Selain itu, kopi juga dapat memicu dehidrasi karena memiliki efek diuretik. Ketika kopi dikonsumsi langsung sewaktu berbuka maka akan merangsang sekresi asam klorida dalam sistem pencernaan dan dapat menyebabkan gastritis pada beberapa orang.

10 Perkara Yang Membatalkan Puasa

10 Perkara Yang Membatalkan Puasa

Puasa merupakan salah satu bentuk dari ibadah umat Muslim. Dalam Islam, puasa terbagi menjadi 2 yakni puasa sunnah dan puasa wajib. Setiap jenis puasa memiliki keutamaan yang berbeda beda, maka  dari itu apapun jenis ibadah puasa yang akan dilaksanakan baik itu wajib maupun sunnah akan mendapatkan ganjaran yang berbeda beda sebagaimana yang menjadi keutamaan dari puasa itu sendiri.

Secara umum, puasa dikenal sebagai ibadah yang dilakukan dengan cara menahan lapar dan haus yang  dimulai sejak terbit hingga terbenamnya matahari. Namun sebenarnya, puasa tidak hanya diwajibkan untuk menahan lapar dan haus saja, melainkan ada banyak hal hal lain yang patut untuk dihindari agar puasa dapat berjalan dengan baik. Apa saja hal hal yang harus dihindari ketika berpuasa.? Simak terus artikel ini hingga selesai.

 

10 Perkara Yang Membatalkan Puasa

Setidaknya ada 10 hal yang perlu untuk dihindari bagi seorang yang sedang melakukan ibadah puasa dan berikut beberapa hal tersebut.

1. Sesuatu yang sampai pada rongga bagian dalam tubuh (jauf) atau yang masuk dari mulut, hidung dan telinga.

Sebagaimana dalam Al-Quran Allah SWT berfirman;

makan dan minumlah sampai waktu fajar tiba dengan dapat membedakan antara benang putih dan hitam… (QS. al-Baqarah, 2: 187)

Adapun jika kita melakukan aktifitas di atas tanpa sengaja, maka kita diwajibkan melanjutkan puasa tersebut sampai selesai tanpa harus menqadhanya. Hal ni berlandaskan hadis Rasulullah SAW;

“Jika lupa sehingga makan dan minum, hendaklah menyempurnakan puasanya. Karena sesungguhnya Allah SWT yang memberinya makan dan minum” (HR. Bukhari-Muslim)

2. Pengobatan dengan memasukkan sesuatu pada salah satu dari dua jalan (qubul dan dubur).

3. Muntah secara sengaja.

“Barangsiapa yang terpaksa muntah, maka tidak wajib baginya menqadha puasanya. Dan barangsiapa muntah dengan sengaja, maka wajib baginya menqadha puasanya” (Hadits Riwayat Abu Daud 2/310, At-Tirmidzi 3/79, Ibnu Majah 1/536, dan Ahmad 2/498

 

4. Melakukan hubungan seksual di siang hari.

ketika berpuasa kita dilarang untuk melakukan hubungan suami istri terutama ketika menjalankan puasa wajib atau puasa ramadhan. bagi siapa yang terlanjur melakukannya maka wajib bagi mereka untuk membayar kafarat.

 

5. Keluarnya mani sebab sentuhan kulit.

Walaupun tanpa berjima’. Diharamkan apabila mengeluarkannya dengan tangan, namun tidak diharamkan seumpama dikeluarkan dengan tangan istrinya atau budaknya (tapi tetap batal puasanya). Adapun keluar mani tanpa disengaja seperti karena mimpi maka itu tidaklah batal.

 

6. Haid

Seorang perempuan yang ketika berpuasa namun tiba tiba haid atau datang bulan maka diwajibkan baginya untuk membatalkan puasa sebab apabila berpuasa ketika haid hukumnya haram.

 

7. Nifas atau darah yang keluar setelah melahirkan.

Ketika sedang berada di masa nifas kita dilarang untuk menjalankan ibadah puasa. Ketika masa nifas telah berakhir, perempuan juga diwajibkan untuk mandi junub sebelum melakukan ibadah sebagaimana biasanya.

 

8. Gila atau hilang akal dan pingsan.

Gila

Orang hilang akal yang menyebabkan dirinya tidak bisa membedakan perkara halal dan haram, Perkara baik dan tidak baik, maka dia dianggap sudah keluar dari kewajiban (mukallaf) dan dihukumi sama halnya seperti bayi.

 

Mabuk Dan Pingsan

Jika sengaja, maka mabuk dan pingsan membatalkan puasa biarpun sebentar. Seperti dengan sengaja mencium sesuatu yang ia tahu kalau ia menciumnya pasti mabuk atau pingsan. Jika mabuk dan pingsannya adalah tidak disengaja maka akan membatalkan puasa jika terjadi seharian penuh.

Tetapi jika dia masih merasakan sadar walau hanya sebentar di siang hari maka puasanya tidak batal. Misal mabuk kendaraan atau mencium sesuatu yang ternyata menjadikannya mabuk   atau pingsan sementara ia tidak tahu kalau hal itu akan memabukkan atau menjadikannya pingsan. Maka orang tersebut tetap sah puasanya asalkan sempat tersadar di siang hari walaupun sebentar.

 

9. Makan dan minum secara sengaja

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa puasa merupakan ibadah yang dilakukan dengan cara menahan lapar dan haus maka bagi siapa yang secara sengaja makan dan minum ketika berpuasa maka puasanya dianggap batal, namun apabila kita secara tidak sengaja atau lupa sedang berpuasa lalu makan atau minum maka puasa kita tidak dianggap batal, asalkan ketika kita mengingatnya hal tersebut diberhentikan dan membuang sisa makanan yang masih berada di dalam mulut.

 

10. Murtad

Murtad adalah suatu hal yang menyebabkan seseorang keluar dari agama. Dan bagi siapa yang murtad ketika berpuasa maka puasanya dinilai batal.

Apa Saja Yang Harus Dihindari Ketika Berpuasa

Apa Saja Yang Harus Dihindari Ketika Berpuasa

Puasa ramadan merupakan ibadah wajib yang harus dilaksanakan sebagai umat Muslim selama bulan ramadhan. Secara umum, puasa dikenal dengan ibadah yang dilakukan dengan cara menahan diri dari lapar dan haus yang dimulai dari terbitnya matahari hingga terbenam matahari.

Namun sebenarnya, puasa tidak hanya sampai disitu saja, sebab ada banyak hal yang wajib dihindari sebagai orang  Muslim yang sedang berpuasa. Apa saja hal tersebut.? simak terus artikel ini hingga selesai.

 

Beberapa Hal Yang Harus Dihindari Ketika Berpuasa

Berpuasa tidak hanya sekedar menahan lapar dan haus saja, namun ada pula beberapa hal lain yang patut untuk dihindari bagi setiap orang yang sedang menjalankan puasa. Apa saja hal tersebut.? berikut beberapa diantaranya. 

 

1. Berdusta

Tindakan bodoh serta berbantah-bantah Orang puasa dilatih agar jujur dalam perkataan dan tidak melakukan Tindakan bodoh (ngawur) yaitu melanggar aturan-aturan syara’ padahal ia mengetahuinya.

 

2. Berkata Kotor

Berbuat gaduh dan bertengkar Orang berpuasa harus menunjukkan sopan santun dalam berucap tidak mengatakan perkataan kotor dan tidak senonoh, tidak bertengkar serta selalu ramah dan tidak membalas kata kasar kepada orang lain. 

 

3. Berkumur Secara Berlebihan

Berkumur-kumur dan beristinsyaq (memasukkan air ke hidung ketika berwudhu) tidak membatalkan puasa. Di luar bulan puasa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menganjurkan agar orang berkumur dan beristinsyaq sekeras-kerasnya agar mulut dan hidung lebih bersih. Namun dalam bulan puasa dituntunkan agar jangan berlebihan melakukan hal demikian agar tidak kemasukan air ke dalam perutnya sehingga puasanya menjadi batal. Jadi berkumur dan istinsyaq secara normal tidak membatalkan puasa. 

 

4. Bermesraan

Hindari berciuman secara bernafsu Ciuman suami kepada isterinya atau sebaliknya tidak membatalkan puasa. Hanya saja ciuman itu dipantangkan bagi orang berpuasa apabila disertai birahi dan rangsangan nafsu seksual. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sendiri diriwayatkan pernah mencium istrinya ketika sedang puasa dan puasanya tidak dinyatakan batal karena ciuman beliau tidak disertai rasa birahi.

 

5. Mencicipi Makanan

Ketika berpuasa, kita diwajibkan untuk menahan lapar dan haus. Maka dari itu,mencicipi makanan secara sengaja tidak diperbolehkan ketika berpuasa. Meskipun mencicipi tidak akan menghilangkan lapar dan haus, namun hal tersebut tetap tidak diperbolehkan

 

6. Tidur Secara Berlebihan

Tidur memang meru[akan salah satu bentuk dari ibadah, namun saat berpuasa kita tidak dianjurkan untuk tidur secara berlebihan, sebab dengan tidur berlebihan dikhawatirkan kita tiak menjalankan ibadah wajib sebagai Muslim yaitu salat 5 waktu. Berpuasa tanpa salat akan percuma saja.

 

7. Tidak Salat

Orang yang sengaja meninggalkan salat saat berpuasa disebut dapat merusak amal baiknya saat Ramadhan. Berikut penjelasan dari sebuah riwayat:

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah pernah ditanya, “Apa hukum orang yang berpuasa namun meninggalkan salat?” Beliau rahimahullah menjawab, “Puasa yang dilakukan oleh orang yang meninggalkan salat tidaklah diterima karena orang yang meninggalkan salat berarti kafir dan murtad“.

Dalil mengatakan bahwa meninggalkan salat termasuk bentuk kekafiran adalah firman Allah Ta’ala.

Apa saja hal hal yang merusak puasa?

Apa saja hal hal yang merusak puasa?

Bulan ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah. Selama bulan ramadhan, umat Muslim diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa yang dilakukan satu bulan lamanya. Selama bulan ramadhan, amal kebaikan akan diganjarkan dengan pahala yang berlipat ganda, sehingga tidak heran jika saat bulan ramadhan umat muslim akan meningkatkan kualitas ibadahnya.

Ketika menjalankan ibadah puasa, sebagai umat muslim kita akan memperoleh ganjaran sebagaimana yang telah menjadi keutamaan dari puasa itu sendiri. Ada banyak keutamaan dari menjalankan puasa salah satunya sebagai berikut

 

Dosa Terampuni

Dari Abu Hurairah Ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim No. 860).

Yang dimaksud berpuasa atas dasar iman yaitu berpuasa karena meyakini akan kewajiban puasa. Sedangkan yang dimaksud ihtisab adalah mengharap pahala dari Allah Ta’ala. (Lihat Fathul Bari, 4: 115).

 

Merupakan Sebab Masuk Surga

Berdasarkan hadits:

عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: “أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ: أَرَأَيْت إذَا صَلَّيْت الْمَكْتُوبَاتِ، وَصُمْت رَمَضَانَ، وَأَحْلَلْت الْحَلَالَ، وَحَرَّمْت الْحَرَامَ، وَلَمْ أَزِدْ عَلَى ذَلِكَ شَيْئًا؛ أَأَدْخُلُ الْجَنَّةَ؟ قَالَ: نَعَمْ“. رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Abu Abdillah Jarir Al-Anshari RA menerangkan, ada seorang lelaki yang bertanya kepada Rasulullah SAW, ”Bagaimana pendapatmu jika aku telah mengerjakan sholat maktubah (sholat fardhu lima waktu), berpuasa Ramadhan, menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram, dan aku tidak menambahnya dengan suatu apapun. Apakah aku bisa masuk surga?” Rasul menjawab, ”Ya.” (HR Muslim “15).

 

Do’anya terkabulkan

Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ

”Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a, akan dikabulkan.” (HR. Al Bazaar. Al Haitsami dalam Majma’ Az-Zawaid, 10: 14 mengatakan bahwa perowinya tsiqoh -terpercaya-. Lihat Jami’ul Ahadits, 9: 224)

ﺇﻥ ﻟﻠﻪ ﺗﺒﺎﺭﻙ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﺘﻘﺎﺀ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻳﻮﻡ ﻭﻟﻴﻠﺔ _ ﻳﻌﻨﻲ ﻓﻲ ﺭﻣﻀﺎﻥ _ , ﻭﺇﻥ ﻟﻜﻞ ﻣﺴﻠﻢ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻳﻮﻡ ﻭﻟﻴﻠﺔ ﺩﻋﻮﺓ ﻣﺴﺘﺠﺎﺑﺔ

“Sesungguhnya Allah mempunyai orang-orang yang akan dibebaskan (dari neraka) setiap hari dan malam. Setiap hamba dari mereka punya do’a yang mustajab.” (HR Ahmad 12/420. Hadits ini dishahihkan oleh asy-Syaikh al Albani di dalam Shahih al-Jami’ no. 2169).

Ini merupakan keutamaan yang besar bagi bulan Ramadhan dan orang yang berpuasa, menunjukkan keutamaan do’a dan orang yang berdo’a.” (Faidhul Qadir, al-Munawi, 2/614)

 

Apa saja hal hal yang merusak puasa?

Agar keutamaan dari puasa dapat kita peroleh, maka ada baiknya kita mengenal dan mengetahui apa saja hal hal yang dapat merusak puasa, agar nantinya puasa kita tidak menjadi sia sia. Berikut beberapa hal yang  dapat merusak puasa.

 

1. Beramal Tanpa Ilmu

 “Orang yang beramal tanpa ilmu bagai orang yang berjalan tanpa ada penuntun. Sudah dimaklumi bahwa orang yang rusak karena berjalan tanpa penuntun tadi akan mendapatkan kesulitan dan sulit bisa selamat. Taruhlah ia bisa selamat, namun itu jarang. Menurut orang yang berakal, ia tetap saja tidak dipuji bahkan dapat celaan.”

 

2. Pelit

 “Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya.” Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata, “Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari di waktu manusia pada tidur.” (HR. Tirmidzi, no. 1984. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

 

3. Tidak Salat

Orang yang sengaja meninggalkan salat saat berpuasa disebut dapat merusak amal baiknya saat Ramadhan. Berikut penjelasan dari sebuah riwayat:

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah pernah ditanya, “Apa hukum orang yang berpuasa namun meninggalkan salat?” Beliau rahimahullah menjawab, “Puasa yang dilakukan oleh orang yang meninggalkan salat tidaklah diterima karena orang yang meninggalkan salat berarti kafir dan murtad“.

Dalil mengatakan bahwa meninggalkan salat termasuk bentuk kekafiran adalah firman Allah Ta’ala.

 

4. Ghibah

Orang yang berpuasa tapi ikut berghibah, akan mengurangi amal baiknya di bulan Ramadhan. Hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu mengatakan, Nabi SAW bersabda:

“’Tahukah kalian apa itu ghibah?’ Lalu sahabat berkata: ‘Allah dan rasulNya yang lebih tahu’. Rasulullah bersabda: ‘Engkau menyebut saudaramu tentang apa yang dia benci’. Beliau ditanya: ‘Bagaimana pendapatmu jika apa yang aku katakan benar tentang saudaraku?’ Rasulullah bersabda: ‘jika engkau menyebutkan tentang kebenaran saudaramu maka sungguh engkau telah ghibah tentang saudaramu dan jika yang engkau katakan yang sebaliknya maka engkau telah menyebutkan kedustaan tentang saudaramu.’” (HR. Muslim no. 2589)

Hal hal apa saja yang membatalkan puasa selain makan dan minum?

Hal hal apa saja yang membatalkan puasa selain makan dan minum?

Menahan makan dan minum merupakan hal yang wajib untuk dilakukan bagi setiap orang yang melaksanakan ibadah puasa. Selain makan dan minum, ada pula sejumlah hal yang patut untuk ditahan selama berpuasa. Agar puasa kita tidak batal dan sia sia, yuk ketahui apa saja yang dapat membatalkan puasa.

 

Hal Hal yang Dapat Merusak Puasa

Ada berbagai hal yang dapat membuat puasa kita menjadi rusak,mulai dari hal yang membatalkan puasa hingga membuat puasa menjadi makruh atau tidak sah. Nah agar puasa kita tidak sia sia kenali beberapa hal tersebut.

 

Berhubungan Suami Istri

Ketika menjalankan ibadah puasa, kita dilarang untuk melakukan hubungan suami istri dan bahkan hal tersebut haram hukumnya. Bagi siapa yang melakukan hubungan suami istri saat berpuasa, maka mereka wajib untuk membayarnya atau melaksanakan kafarat.

Kafarat secara bahasa ialah tertutup/terselubung, Kafarat menurut istilah berarti suatu tebusan atau denda yang wajib dibayar oleh seseorang karena telah melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah Swt.

 

Mengeluarkan Air Mani dengan Sengaja 

Kaum laki-laki yang dengan sengaja mengeluarkan air mani saat berpuasa, maka puasanya tersebut dianggap batal. Orang tersebut harus mengganti puasa di hari lain setelah Ramadan, serta harus mandi junub terlebih dahulu untuk berpuasa kembali. 

 

Haid

Haid alias datang bulan otomatis membatalkan ibadah puasa kaum perempuan. Perempuan yang berhalangan puasa karena haid harus mengganti di hari lain karena dianggap utang berpuasa. 

 

Muntah dengan Sengaja 

Apabila dilakukan dengan sengaja, mengeluarkan makanan dari perut melalui mulut akan membatalkan puasa. Namun apabila muntah terjadi tanpa disengaja, hal tersebut tidak membuat puasa menjadi batal.

 

Hal Hal yang Membuat Puasa Makruh

Selain beberapa hal yang telah disebutkan di atas, kita juga perlu untuk menghindari beberapa hal yang merusak puasa berikut

 

1. Berkumur berlebihan

Berkumur berlebihan dapat membuat puasa kita menjadi rusak, sebab ketika berkumur secara berlebihan dikhawatirkan akan ada air yang masuk ke tenggorokan dan hal tersebut tentu akan membuat puasa jadi batal.

 

2. Memandang istri atau wanita berlama-lama

Salah satu kewajiban dari orang berpuasa adalah menahan nafsu. Memandang wanita atau lawan jenis secara berlama lama menjadi salah satu hal yang perlu untuk dihindari, sebab hal tersebut bisa saja membuat kita memikirkan hal yang aneh aneh sehingga menyebabkan keluarnya air mani secara tidak sengaja.

 

3. Menggunjing (ghibah)

Ghibah juga menjadi salah satu hal yang wajib untuk dihindari saat berpuasa, sebab jika kita berghibah maka puasa kita bisa makruh atau rusak.

 

4. Tidur berlebihan saat puasa

Tidur memang merupakan salah satu bentuk dari ibadah, namun jika tidur secara berlebihan saat berpuasa dapat membuat puasa menjadi rusak.

 

5. Mencicipi makanan

Meskipun mencicipi makanan tidak akan membuat kita kenyang, namun hal tersebut dapat membuat puasa menjadi rusak. Mengingat lapar dan haus menjadi hal yang wajib untuk dilaksanakan pada saat puasa, maka segala jenis makanan atau hal yang masuk ke dalam mulut baik itu hanya sekedar mencicipi nya saja tidak boleh dilakukan.

5 Makanan dan Minuman yang Perlu Dihindari saat Puasa

5 Makanan dan Minuman yang Perlu Dihindari saat Puasa

Puasa menjadi salah satu bentuk ibadah umat Muslim. Puasa dilakukan dengan cara menahan lapar dan haus serta berbagai macam hal lainnya yang dapat membatalkan puasa selama seharian penuh. Tidak heran jika menjelang puasa, banyak orang yang terkadang tidak dapat menahan dirinya untuk menyantap berbagai macam jenis makanan yang ada di hadapannya.

Mengingat saat bulan puasa pola makan berubah, maka sudah sewajarnya kita untuk dapat mengontrol dan mengatur berbagai macam jenis makanan yang akan disantap saat berbuka maupun sahur. 

 

Beberapa Jenis Makanan Yang Sebaiknya Dihindari Saat Puasa

Agar puasa menjadi lancar dan tidak ada hambatan bagi kita untuk melaksanakannya, yuk mari sama sama kita mengenal jenis makanan makanan apa saja yang sebaiknya dihindari saat bulan puasa, agar kesehatan tetap terjaga dan puasa pun menjadi lancar.

 

1. Gorengan

Gorengan merupakan menu buka puasa yang banyak digemari. Meskipun rasanya enak, namun makanan yang digoreng ternyata kurang baik dikonsumsi saat puasa.

Pasalnya makanan yang digoreng mengandung lemak yang cenderung sulit diproses dalam sistem pencernaan. Hal ini yang bisa memicu terjadinya gangguan pada pencernaan.   

 

2. Makanan pedas

Makanan pedas juga termasuk hal yang harus dihindari saat puasa. Pasalnya, konsumsi makanan pedas saat buka bisa menyebabkan sakit perut dan memicu heartburn di ulu hati. Namun, jika Anda ingin mengonsumsi makanan pedas saat buka puasa, pastikan isi perut terlebih dahulu dengan makanan lain seperti buah kurma.

 

3. Makanan manis

Makanan yang dihindari saat puasa lainnya yaitu makanan tinggi gula. Pasalnya, makanan tinggi gula bisa membuat kita merasa cepat haus dan nafsu makan juga menjadi meningkat. Hal tersebut bisa membuat berat badan bertambah. Bahkan, konsumsi makanan manis saat puasa juga bisa meningkatkan risiko diabetes. 

Pastikan juga anda menghindari minuman yang mengandung kafein, sebab jika terlalu banyak mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein dapat mengganggu pola tidur kita dan juga dapat membuat kita menjadi rentan merasa lemas.

 

4. Makanan berat 

Langsung mengkonsumsi makanan berat saat perut kosong ternyata bisa menyebabkan gangguan pada pencernaan. Gejala yang ditimbulkan seperti kembung, begah, dan sakit. Selain itu, makan berlebih saat buka puasa juga dapat menyebabkan mual hingga muntah.

Cobalah untuk mengkonsumsi air putih terlebih dahulu sebelum akan makan dan tunggulah 30 menit setelah minum barulah dilanjutkan untuk makan. Sementara menunggu jeda untuk makan, kita sebaiknya menunaikan sholat maghrib terlebih dahulu.

 

5. Makanan dalam kemasan

Makanan kemasan juga termasuk makanan yang harus dihindari saat puasa. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology and Community Health menyebutkan bahwa, bahan kimia berbahaya dalam makanan kemasan bisa larut dalam makanan dan masuk ke tubuh.

Nah itulah beberapa jenis makanan yang atut untuk dihindari selama berpuasa agar puasa menjadi lancar. Selain menjaga jenis makanan yang hendak dikonsumsi, kita juga perlu untuk mengatur pola tidur agar kesehatan kita tetap terjaga. Ingat, ketika bulan puasa kita akan bangun lebih awal, maka dari itu cobalah untuk tidur lebih awal agar kualitas tidur kita tetap terjaga.

6 Hal yang Bisa Membatalkan Puasa Selain Makan dan Minum

6 Hal yang Bisa Membatalkan Puasa Selain Makan dan Minum

Puasa merupakan salah satu bentuk ibadah Umat Muslim. Dalam Islam, puasa terbagi menjadi 2 yaitu puasa wajib dan puasa sunnah. Puasa wajib merupakan puasa yang harus dilaksanakan sebagai umat Muslim yang telah memenuhi syarat puasa. Ada berbagai macam puasa wajib seperti puasa nazar, puasa ramadhan dan lain sebagainya.

Sementara puasa sunnah sendiri merupakan puasa yang boleh dilakukan dan boleh juga tidak. Apabila tidak dilakukan maka tidak akan berdosa, dan apabila tidak dilakukan maka akan mendapatkan ganjaran sebagaimana keutamaan dari puasa tersebut. ada berbagai macam puasa sunnah seperti Puasa Syawal, Puasa Arafah, Puasa Tarwiyah, Puasa Senin dan Kamis dan lain lain.

 

Hal yang Bisa Membatalkan Puasa Selain Makan dan Minum

Pada dasarnya, ibadah puasa sediri dilakukan dengan cara menahan lapar dan haus yang dimulai dari terbitnya hingga terbenamnya matahari. Apabila kita makan atau minum sebelum waktu puasa berakhir, maka akan secara otomatis puasa akan batal. Namun selain makan dan minum, adapula beberapa hal lain yang apabila dilakukan dapat membuat puasa menjadi batal, salah satunya adalah.

 

1. Merokok

Kandungan zat yang ada di dalam rokok dapat masuk ke perut sama seperi makanan dan minuman. Oleh karena itu, merokok dapat membatalkan semua puasa tak hanya saat bulan Ramadan.

 

2. Berhubungan Badan 

Saat menjalani puasa, suami dan istri diharuskan menahan hawa nafsu untuk tidak berhubungan badan. Hubungan badan suami dan istri yang dilakukan malam hari setelah buka hingga sebelum imsak, tak membatalkan dan merusak ibadah puasa. 

 

3. Mengeluarkan Air Mani dengan Sengaja 

Kaum laki-laki yang dengan sengaja mengeluarkan air mani saat berpuasa, maka puasanya tersebut dianggap batal. Orang tersebut harus mengganti puasa di hari lain setelah Ramadan, serta harus mandi junub terlebih dahulu untuk berpuasa kembali. 

 

4. Haid

Haid alias datang bulan otomatis membatalkan ibadah puasa kaum perempuan. Perempuan yang berhalangan puasa karena haid harus mengganti di hari lain karena dianggap utang berpuasa. 

 

5. Muntah dengan Sengaja 

Apabila dilakukan dengan sengaja, mengeluarkan makanan dari perut melalui mulut akan membatalkan puasa. Namun apabila muntah terjadi tanpa disengaja, hal tersebut tidak membuat puasa menjadi batal.

 

6. Suntik

Saat disuntik, umumnya tubuh akan dimasukkan obat serta cairan. Hal ini yang membuat suntikan dapat membatalkan puasa.

 

Hal Hal yang Membuat Puasa Makruh

Selain beberapa hal yang dapat membuat puasa jadi batal, penting juga bagi anda untuk mengetahui beberapa hal yang dapat membuat puasa menjadi makruh atau tidak sah. Salah satunya sebagai berikut.

  1. Berkumur berlebihan
  2. Memandang istri atau wanita berlama-lama
  3. Melakukan bekam saat puasa
  4. Menggunjing (ghibah)
  5. Tidur berlebihan saat puasa
  6. Mandi dengan menyelam
  7. Mengumpulkan ludah dan menelannya
  8. Mencicipi makanan
  9. Sikat gigi atau siwak saat puasa